Minggu, 22 Agustus 2021

Kutipan Ringan Penuh Arti

 (1) Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti.

(2) Tak semuanya “terasa manis”.

(3) Setiap kali kita berpikir masalah ada “di luar sana”, pemikiran itulah yang menjadi masalahnya.

(4) Sebagian besar hasil yang kita inginkan tergantung pada kerja sama kita dengan orang lain.


(5) Melakukan kesalahan adalah satu hal; mengakuinya adalah hal lain.


(6) Lebih mulia memberikan diri kita seutuhnya kepada satu orang daripada bekerja dengan tekun untuk keselamatan orang banyak.


(7) Kita tidak dapat mengubah buah tanpa mengubah akarnya.


(8) Waktu tidak akan memecahkan masalahku. Andai aku bisa memberitahu mereka. Andai aku bisa menceritakan semuanya.


(9) Ketika kita mengambil satu ujung tongkat, kita juga akan mengambil satu ujung lainnya.


(10) Kepercayaan adalah bentuk motivasi tertinggi manusia.


(11) Ingatlah bahwa solusi cepat adalah fatamorgana. Sesungguhnya tidak ada solusi cepat. Membangun dan memperbaiki hubungan adalah investasi jangka panjang.


(12) Misi seseorang adalah hal kecil bagi orang lain.


(13) Kebaikan-kebaikan kecil dan sopan santun sangatlah penting. Karna dalam hubungan, hal-hal kecil merupakan hal-hal besar.


(14) Ketika kau merasa lelah, ingatlah seseorang disana menunggu dengan senyuman.


(15) Hidup ini indah jika dijalani dengan ikhlas dan tanpa bersungut-sungut.


(16) Aku hanya manusia lemah yang mencoba tetap kuat di depan orang-orang yang aku sayangi.


(17) Terkadang menjadi pura-pura bodoh itu lebih baik daripada menjadi pura-pura pintar.


(18) Menangisnya seorang lelaki adalah ketika dia melihat orang yang dikasihinya menderita tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa.


#sharingiscaring

Follow: @t_o_r_a_a_n_g

Minggu, 31 Januari 2021

Kebahagiaan Setiap Orang Berbeda

 Kebahagiaan setiap orang itu berbeda.

Ada yang bahagia dengan segala kemewahannya.

Ada yang bahagia dengan hidup yang secukupnya.

Ada yang bahagia dengan hidup pas-pasan.

Dari ketiga hal itu, kita dapat belajar bahwa kebahagiaan seseorang bukan soal harta semata tetapi soal tentang bagaimana seseorang tersebut dapat menikmati hidupnya.

Contohnya ada orang yang hidup dengan harta yang berlimpah tetapi tidak bahagia.

Malah sebaliknya ada orang yang hidup dengan ekonomi yang terbilang sulit tetapi mereka bisa bahagia.

Mengapa mereka bisa bahagia???

Karena mereka menikmati kehidupan mereka dengan bersyukur dan tidak putus asa.

Mereka yakin ketika mereka bersyukur segala yang baik akan Tuhan beri kepada mereka, walaupun bukan berbentuk uang, melainkan bentuk kebaikan lainnya berupa orang-orang yang menyayangi mereka di sekitar.

Jadi, jangan pernah menilai kebahagiaan seseorang dari sudut pandangmu. Karna orang mempunyai kebahagiaannya masing-masing.


#sharingiscaring #hidupbersyukur #postivewaves

Minggu, 19 Mei 2019

Saling Ketergantungan

Kesalingtergantungan adalah salah satu paradigma yang berpusat pada kita. Contohnya kita dapat melakukannya, kita dapat bekerja sama, kita dapat menggabungkan bakat dan kemampuan kita serta menciptakan sesuatu yang lebih besar secara bersama-sama.
Kesalingtergantungan adalah konsep yang jauh lebih matang dan maju. 
Jika saya saling tergantung secara fisik, saya percaya diri dan memiliki kemampuan, tetapi saya juga menyadari bahwa kalau bekerja bersama-sama, saya dan anda (dalam hal ini kita) dapat memperoleh hasil yang lebih banyak daripada yang dapat saya a pak sendiri, sekalipun dengan kemampuan terbaik saya. 
Jika saya saling tergantung sacara emosi, saya memiliki rasa bermanfaat yang besar dalam diri saya, tetapi saya juga mengenali kebutuhan akan cinta, memberi dan menerima cinta dari orang lain.
Jika saya saling tergantung secara intelektual, saya menyadari bahwa saya memerlukan pemikiran terbaik dari orang lain untuk digabungkan dengan pemikiran saya.

Sebagai orang yang saling ketergantungan, saya mempunyai kesempatan untuk berbagi diri saya secara mendalam dan penuh makna dengan orang lain. Saya juga memiliki akses ke sumber daya yang sangat luas serta potensi manusia lainnya.
Kesalingtergantungan adalah pilihan yang hanya dapat dibuat oleh orang yang mandiri. Orang yang tahap ketergantungan tidak dapat memilih untuk menjadi saling ketergantungan. Mereka tidak memiliki karakter untuk itu, mereka tidak cukup untuk diri mereka sendiri apalagi untuk dibagi buat orang lain.

Sebagai bagian dari dunia yang saling tergantung, Kita harus berhubungan dengan dunia itu setiap hari. Oleh karena itu, hendaknya kita harus saling bergantung terhadap sesama.
 Intinya dengan saling bergantung terhadap sesama, kita jadi mengetahui keunggulan kita dan kekurangan kita serta kita juga mengetahui keunggulan dan kekurangan sesama kita. Itu yang menjadi senjata kita untuk saling melengkapi agar menjadi lebih baik  dan sempurna.

Jakarta, 19 Mei 2019🙂

Jumat, 19 April 2019

Seperti Pohon Kelapa

Jika ditanya aku ingin seperti apa.
Aku berkata aku ingin menjadi seperti pohon kelapa dan pelangi.
Kenapa aku ingin menjadi seperti pohon kelapa, karena menurutku pohon kelapa itu seluruh bagian tubuhnya bermanfaat bagi seluruh manusia.
Aku juga ingin hidupku bermanfaat bagi sesamaku.
Kenapa aku ingin menjadi seperti pelangi, karena pelangi adalah pertanda bahwa di balik suatu peristiwa pasti ada hal baik yang akan terjadi.
Aku juga ingin kelak ingin menerangi bumi melalui perbuatanku.

Senin, 10 September 2018

Sayang dan Suka

Sayang dan suka adalah dua hal yang sama tetapi memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Sayang belum tentu suka.
Terkadang apa yang kita sayangi belum tentu kita sukai ataupun sebaliknya apa yang kita sukai belum tentu kita sayangi.
Contohnya saja, orang tua sudah tentu menyayangi anaknya, tetapi jika ditanya apakah mereka menyukai anak mereka. Sebagian besar dari mereka pasti menjawab dengan ragu-ragu. Apalagi di zaman gadget seperti sekarang ini. Orang tua bisa tidak menyukai kehadiran anak mereka dikarenakan mereka lebih menyukai dunia mereka sendiri, seperti chatting dengan teman, bermain “games” di gadget dan lain sebagainya.
Oleh karena itu terkadang saya berpikir:
“Apakah orang yang menyayangi saya juga menyukai keberadaan saya di sekitarnya?” atau
“Apakah orang yang menyukai saya tetapi tidak menyayangi saya?”
Tetapi saya mencoba untuk berpikir optimis dan positive thinking, bahwa tidak selamanya orang selalu begitu.
Mengapa saya dapat yakin berkata seperti itu, karena saya yakin bahwa orang yang dapat bersyukur dan mensyukuri hidupnya dapat menyayangi dan menyukai seseorang dengan sekaligus. Sebab dia berpikir, kita mensyukuri kehidupan kita, kita sudah berdamai dengan diri sendiri dan otomatis kita dapat menerima orang lain untuk hadir mewarnai hidup di sekeliling kita dengan tulus.

Jadi, pesan yang ingin saya sampaikan melalui tulisan saya ini adalah jika anda menyayangi seseorang, hendaknya anda menyukai keberadaannya di sekitar anda.

Minggu, 02 September 2018

Berbuat Baik Membuat Hidup Menjadi Lebih Baik

Jika engkau pernah menolong orang, lupakanlah segera.
Tetapi jika engkau pernah ditolong orang, ingatlah hingga akhir hidupmu.

Sebab Tuhan akan membalas semua perbuatan baik kita bukan melalui orang yang kita tolong. Melainkan melalui orang lain di sekitar kita. Karna itu berbuat baiklah senantiasa kepada semua orang dan disetiap waktu.

Mengingat kebaikan orang terhadap kita, jadikan motivasi untuk berbuat baik kepada orang lain. Dan jadikan sebagai pengingat agar tidak menjadi “kacang lupa kulitnya.”

INGAT!!!
Berbuat baik dapat dimulai dengan cara menebarkan senyum kepada semua orang, atau menebarkan tawa kepada semua orang.
Karna berbuat baik bukan hanya sekedar memberi materi saja. Melainkan dengan membuat orang menjadi nyaman, damai, dan tentram di sekitar kita. Itu sudah menjadi contoh berbuat baik yang paling sederhana.

Berbuat baik jangan jemu-jemu, senantiasa menghasilkan buah yang manis untuk kehidupan kita dan orang di sekitar kita.


It’s Me, Torang Tampubolon.

Mungkin Aku Mengira Aku Kuat

Terkadang aku berpikir aku kuat dalam menjalani semua perjalanan hidupku. Terkadang aku berpikir bahwa aku menjalani hidupku ini hanya Karna kuat diriku saja.
Namun terkadang aku tersadar bahwa aku terkadang rapuh dan butuh sandaran untuk melalui hari-hariku.
Bagaimana tidak?
Dia usiaku yang sekarang, yang seharusnya menikmati gemerlapnya dunia seperti orang-orang disana. Tetapi kenyataannya Tuhan memberikan aku tugas mulia yang bakal menjadi jalanku menuju surga kelak.
Terkadang aku ingin berontak kepada Tuhan, dan berkata “aku ingin seperti orang di luar sana yang menikmati gemerlapnya dunia.”
Tapi sejenak aku pun tersadar, bahwa cara Tuhan untuk mengisi kehidupan anak-anakNya bermacam-macam.
Mungkin Tuhan ingin mengisi kehidupanku dengan cara menjadikan ku orang tua bagi adik dan keponakanku.
Orang pernah bertanya kepadaku, “mengapa kamu yang menyekolahkan keponakanmu?”
Dengan santai aku menjawabnya, mungkin itu sudah tanggung jawabku dari Tuhan dan amanah dari orang tuaku dulu.
Dan yang terpenting, aku sudah sayang dan jatuh cinta kepada kedua keponakanku. Aku tidak pernah menyesal berkorban buat mereka sekalipun mereka  nanti dewasanya melupakanku.
Bagaimana dengan adikku?
Terkadang inilah yang menjadi bahan pertimbanganku untuk belum menikah sampai saat ini. Aku takut dengan menikah, dia jadi merasa tidak ada yang memperhatikan.
Dan yang terlebih walaupun begitu, aku merasa sudah menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab meskipun belum menikah.
Aku sudah merasakan bagaimana rasanya orangtua yang dirindukan anaknya, aku sudah merasakan bagaimana perasaan orang tua ketika anaknya sedang sakit, aku juga sudah merasakan bagaimana menjadi orang tua ketika menanyakan nilai raport.
Terkadang teman-temanku bertanya apakah aku kuat menjalaninya sendirian.
Jawabanku cukup singkat “tidak”.
Aku beruntung memiliki abang yang satu visi denganku dalam merawat keponakan kami dan adik  kami.
Kami berdua percaya bahwa pengorbanan kami ini tidak akan sisa-sisa di mata Tuhan.
Dengan kata lain, kami sudah menikmati hidup kami seperti ini dari tahun 2013.
Apakah kami pernah mengeluh dan merasa capek?
Jawaban kami yang pernah. Tapi ini semua terbayar lunas ketika melihat dan mendengar suara dan senyuman mereka.
Apakah keponakan dan adikku menjadi merasa minder?
Jawabannya tidak. Karena kami mengajarkan mereka untuk menikmati hidup ini dan selalu bersyukur. Dan saya menjadi bangga pada mereka karena mereka didewasakan oleh waktu.
Oleh karena itu bagiku tidak ada kata sia-sia dalam hidup ini kalau kita berkorban untuk orang yang kita sayangi.
Aku tidak berharap banyak pada Tuhan, mereka akan menjadi manusia seperti apa.
Aku hanya berharap kepada Tuhan, menjadikan mereka anak yang takut akan Tuhan dan selalu bersyukur dan sehat selalu. Karna aku berpikir kalo mereka menjadi pintar dan sukses kelak, itu merupakan bonus dari Tuhan.

Tulisan yang tak seberapa ini hanya ungkapan rasa syukur pada Tuhan untuk hari-hari yang kU jalani selama ini.